Karen McDougal and the Catch-and-Kill Scandal: Latest Updates on the Playboy Model's Case Involving Donald Trump's Alleged Affair. - Warta Global Indonesia

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Top Ads

Klik

More News

logoblog

Karen McDougal and the Catch-and-Kill Scandal: Latest Updates on the Playboy Model's Case Involving Donald Trump's Alleged Affair.

Friday, April 7, 2023


New York. WARTAGLOBAL.id - Karen McDougal adalah mantan model Playboy yang terlibat dalam kasus suap yang melibatkan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Berita terbaru terkait kasus ini adalah bahwa McDougal telah mencapai kesepakatan damai dengan penerbit tabloid nasional, American Media Inc (AMI), yang dituduh membayar McDougal untuk tidak membocorkan kisah perselingkuhan yang diduga terjadi antara dirinya dan Trump.


Menurut laporan media, McDougal menerima pembayaran sebesar $150.000 dari AMI pada tahun 2016 sebagai bagian dari kesepakatan diam-diam yang dikenal sebagai catch-and-kill. Dalam catch-and-kill, seorang individu yang memiliki informasi sensitif tentang seseorang di bayar untuk menjaga informasi tersebut tetap diam dan tidak diungkapkan.


AMI, yang dimiliki oleh pengusaha David Pecker, kemudian menyiapkan artikel tentang McDougal, tetapi tidak pernah menerbitkannya. Pada saat itu, Trump sedang mencalonkan diri sebagai presiden dan terus membantah tuduhan perselingkuhan dengan McDougal.



Setelah kesepakatan diam-diam terungkap, McDougal mengajukan gugatan terhadap AMI untuk membatalkan kesepakatan tersebut, dengan alasan bahwa AMI mengeksploitasi dirinya dan tidak memberikan informasi yang cukup tentang kesepakatan tersebut. Namun, dalam kesepakatan damai yang baru, kedua belah pihak telah menyetujui bahwa kesepakatan tersebut tidak sah dan bahwa McDougal dapat menceritakan kisahnya kepada media jika dia mau.


Meskipun Trump tidak secara langsung terlibat dalam kesepakatan tersebut, kasus ini memberikan pandangan lebih dalam tentang hubungan antara Trump dan media. Kasus ini juga menambah daftar masalah hukum yang dihadapi Trump selama masa jabatannya sebagai presiden, termasuk tuduhan terkait kampanye pemilihan presiden yang diduga melanggar undang-undang pemilihan. (Wr.G*/)

No comments:

Post a Comment