Talkshow Kabar Mpm Diselenggarakan Di Sela Raker, Bahas Arah Gerak Mpm PP Muhammadiyah Ke Depan - Warta Global Indonesia

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Top Ads

Klik

More News

logoblog

Talkshow Kabar Mpm Diselenggarakan Di Sela Raker, Bahas Arah Gerak Mpm PP Muhammadiyah Ke Depan

Monday, April 3, 2023

 


Rilis Talkshow Kabar MPM


TALKSHOW KABAR MPM DISELENGGARAKAN DI SELA RAKER, BAHAS ARAH GERAK MPM PP MUHAMMADIYAH KE DEPAN

 

Yogyakarta, (WARATAGLOBAL.ID) - Di sela Rapat Kerja Pimpinan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Talkshow dengan tajuk Kabar MPM. Talkshow yang mengangkat tema "Melejitkan Ekosistem Derap Pemberdayaan Dhuafa Mustadafin" ini diselenggarakan pada Sabtu (1/4) bertempat di University Club UGM.  


                Dalam edisi kali ini, Kabar MPM menghadirkan Ketua MPM PP Muhammadiyah, Muhammad Nurul Yamin, dan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas. Talkshow yang dipandu oleh Budi Santoso ini mengulas tentang arah gerak dan visi MPM Periode 2022-2027 yang di waktu bersamaan sedang melaksanakan Rapat Kerja Pimpinan.


                Berkaitan dengan arah gerak dan visi tersebut, Yamin mengutarakan bahwa Rapat Kerja Pimpinan kali ini mengangkat poin tema 'melejitkan ekosistem' yang di dalamnya adalah penekanan pada optimalisasi kolaborasi yang dilakukan oleh MPM.


                "Untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia yang jumlahnya 12% dari total populasi ini, tentui tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri karena itu pemberdayaan masyarakat perlu nafas panjang," jelas Yamin.


                Yamin juga menambahkan, MPM telah melakukan kajian dan pemetaan terkait di mana saja kantong-kantong kemiskinan tersebut berada. Kantong pertama yang Ia soroti adalah pertanian di mana permasalahan di bidang pertanian ini Ia sebut sangat kompleks.



                "Di sektor pertanian ini sering terjadi fakta ketika musim tanam harga produksi naik, namun saat panen harga itu menjadi turun dan berdampak pada rendahnya produktivitas petani. Sehingga, tidak heran tidak ada generasi milenial yang tertarik ke bidang pertanian," tambah Yamin.


                Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan MPM adalah membentuk Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) yang saat ini telah terbentuk dan tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Indonesia.


                Kantong-kantong kemiskinan lainnya yang menjadi fokus perhatian MPM sebagaimana diutarakan oleh Nurul Yamin dalam kesempatan Talkshow ini adalah Nelayan dan masyarakat pesisir, buruh, masyarakat daerah 3T, dan Komunitas khusus seperti kelompok pemulung dan kelompok difabel.


 Anwar Abbas Soroti faktor Kebijakan


Dalam kesempatan yang sama, Anwar Abbas menyoroti kurang berpihaknya kebijakan pemerintah terhadap masyarakat lapis bawah sehingga menimbulkan kesenjangan sosial yang semakin tajam saat ini.

                "Kesenjangan yang ada saat ini berbahaya terhadap masa depan bangsa. kebijakan yang harus hadir adalah bottom-up policy dan harus ada affirmative action, yakni adanya keberpihakan yang jelas dan nyata dari pemerintah," jelas Anwar.


                Melihat apa yang telah dilakukan oleh MPM selama ini, Anwar menyoroti bahwa pemerintah perlu membangun kerja sama dengan MPM sebagai bagian dari organisasi masyarakat. Hal tersebut Ia ungkapkan diperlukan agar dapat menciptakan kebijakan yang berpihak guna mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat.


                "Kalau ini bisa dikerjakan bersama-sama, pemerintah, masyarakat, dan organisasi islam salah satunya Muhammadiyah melalui MPM ini, maka kita harapkan dalam waktu lima atau sepuluh tahun yang akan datang angka kemiskinan itu sudah sangat kecil sekali," tambah Anwar.

               


Komitmen MPM dalam Pemberdayaan Berkemajuan

Yamin juga mengutarakan komitmen MPM dalam hal inovasi dan pelebaran sayap pemberdayaan. Komitmen pertama yang saat ini dilakukan adalah pengembangan praktik pemberdayaan yang dapat bersifat holistik.


                "MPM berupaya mendorong pemberdayaan holistik, hulu hingga hilir. Artinya, ketika hulu ini dilakukan harus sudah mulai dipikirkan hilirnya. oleh itu, saat ini kita perkuat dengan adanya hilirisasi produk pemberdayaan dengan penyediaan pasar," Jelas Yamin.


                Selain itu, Yamin juga mengungkapkan adanya inovasi dalam hal teknologi pemberdayaan. Penggunaan teknologi menurutnya tidak hanya untuk kepentingan konsolidasi, namun juga mempercepat dan mempermudah proses pemberdayaan. Yamin juga memperkenalkan MPM e-Money, sebuah kartu serba guna inisiasi MPM yang saat ini tengah dalam tahap pengembangan.


                "Dengan MPM E-money yang kita gunakan sekarang juga multifungsi termasuk dalam hal nilai ekonomi lebih jauh lagi. ini menjadi transformasi baru dalam pemberdayaan masyarakat berbasis digital," tambah Yamin.


                Dalam penutupnya di talkshow kali ini, Yamin juga menjelaskan terkait adanya program internasionalisasi pemberdayaan Muhammadiyah melalui pendampingan buruh migran agar dapat produktif dalam hal investasi selama masa kerjanya. Selain itu, MPM juga tengah berupaya membangun posisi dan reputasi Muhammadiyah dalam gerakan pemberdayaan.


                "Kita akan mulai masuk ke aliansi strategis komunity development global. kita akan mulai paling tidak di level ASEAN terlebih dahulu. Muhammadiyah punya komitmen dalam hal community development, tidak hanya di dalam negeri, namun juga di tingkat global," tutup Yamin. (Wr.G*/)

No comments:

Post a Comment