Pernyataan Mengenai Penolakan Relokasi Masyarakat Melayu di Batam. - Warta Global Indonesia

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Top Ads

Klik

More News

logoblog

Pernyataan Mengenai Penolakan Relokasi Masyarakat Melayu di Batam.

Monday, September 18, 2023

Pembina Asosiasi DPP Jurnalis Global Network dan Organisasi Induk Warta Global Republik

Jakarta, WARTAGLOBAL.id - Ibu Melanniati, seorang tokoh yang juga merupakan Pembina Asosiasi DPP Jurnalis Global Network dan Organisasi Induk Warta Global Republik, mengeluarkan pernyataan tegas terkait penolakan relokasi masyarakat Melayu Rempang, Galang, dan sekitarnya, di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pernyataan tersebut menyoroti urgensi solidaritas nasional dalam menghadapi isu ini, yang tidak hanya menjadi isu nasional tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas negara.

Dalam pernyataannya, Ibu Melanniati mengatakan, "Solidaritas nasional terkait penolakan relokasi masyarakat Melayu di Rempang, Galang, dan sekitarnya, di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, bukan saja menjadi isu Nasional, tapi dapat juga mengganggu stabilitas nasional. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah, seluruh aparat baik Polisi dan TNI, untuk tidak mengedepankan tindakan Preventif."

Ibu Melanniati juga menekankan bahwa masyarakat yang sedang menghadapi situasi ini adalah rakyat Indonesia sendiri, dan bahwa TNI berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Oleh karena itu, penting untuk tidak menganggap masyarakat Rempang sebagai musuh, tetapi sebagai saudara sebangsa dan setanah air.

Selanjutnya, Ibu Melanniati mengingatkan akan sejarah panjang tokoh Melayu di Riau yang telah eksis selama lebih dari 300 tahun. Mereka telah menjaga nilai-nilai dan tradisi nenek moyang mereka hingga hari ini. Oleh karena itu, pernyataan yang menganggap masyarakat Rempang sebagai pendatang oleh Menkopolhukam Mahfud MD dianggap tidak benar.

Pernyataan Ibu Melanniati juga mengkritik tindakan preventif yang dilakukan oleh pihak kepolisian pada tanggal 7 September 2023, yang telah memicu kemarahan masyarakat Indonesia secara nasional. Tindakan ini juga dinilai membuat masyarakat semakin tidak percaya terhadap pemerintahan saat ini, yang dianggap lebih berpihak pada investor daripada melindungi dan menghormati hak-hak masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi Negara Republik Indonesia.

Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan serius Ibu Melanniati terhadap isu ini dan menekankan pentingnya dialog, pemahaman, dan penyelesaian yang adil dalam rangka menjaga persatuan dan stabilitas nasional.

Fais/*"

No comments:

Post a Comment