BRI Jaga Kinerja Keuangan Impresif di Tengah Tantangan Global.

Kredit Tumbuh 12,53%, BRI Semakin Kuat, Selama 9 Bulan Cetak Laba Rp44,21 Triliun

Jakarta, WARTAGLOBAL.id - Di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global yang disebabkan oleh meningkatnya tensi geopolitik dunia, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil menjaga kinerja keuangan yang impresif hingga akhir Kuartal III 2023.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian BRI per 30 September 2023, bank plat merah ini mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 18,83% year-on-year (yoy) menjadi Rp29,56 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 13,6% yoy menjadi Rp106,7 triliun, serta peningkatan pendapatan non-bunga sebesar 18,5% yoy menjadi Rp14,4 triliun.

Secara keseluruhan, aset BRI tumbuh 9,21% yoy menjadi Rp1.805,15 triliun. Pertumbuhan ini terutama berasal dari peningkatan kredit yang tumbuh 9,4% yoy menjadi Rp1.031,4 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa pencapaian kinerja keuangan BRI ini merupakan hasil dari komitmen perseroan untuk terus memperkuat fundamental bisnis, serta memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional.

"Meskipun di tengah tantangan global, BRI tetap mampu menjaga pertumbuhan kinerja yang solid. Hal ini menunjukkan bahwa BRI memiliki fundamental yang kuat dan mampu menghadapi berbagai risiko," kata Sunarso.

Sunarso menambahkan bahwa BRI akan terus fokus pada pertumbuhan kredit, khususnya kredit UMKM. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit UMKM pada tahun 2023 sebesar 14% yoy.

"BRI berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM, sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Kami yakin bahwa UMKM akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Sunarso.

Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi pendorong kinerja keuangan BRI di tengah tantangan global:

Peningkatan kredit UMKM

BRI berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 9,8% yoy menjadi Rp776,2 triliun. Pertumbuhan ini terutama berasal dari penyaluran kredit mikro yang tumbuh 9,9% yoy menjadi Rp384,7 triliun.

Peningkatan digitalisasi

BRI terus melakukan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan transaksi digital BRI yang mencapai 65,8% yoy menjadi Rp1.484,8 triliun.

Peningkatan kualitas aset

Kualitas aset BRI tetap terjaga dengan baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross yang turun menjadi 3,2%, dan rasio NPL net yang turun menjadi 1,1%.

Kinerja keuangan BRI yang impresif di tengah tantangan global ini merupakan kabar positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa BRI tetap mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Red/"