Jakarta - wartaglobal.id - Polisi membentuk tim khusus untuk memburu pembunuh imam musala berinisial MS (71) di wilayah Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar) Pelaku diburu jajaran polsek dan polres.
"Penyidik gabungan dari Polres Jakbar dan Reskrim Kebon Jeruk sudah kita bentuk menjadi satu tim untuk sama-sama bergerak mencari keberadaan pelaku," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi, dilansir Antara, Sabtu (18/5/2024).
Hingga kini, polisi telah memeriksa tiga orang saksi terkait kasus penikaman yang menyebabkan MS tewas."(Ada) tiga orang saksi," kata Syahduddi.
Selain itu, polisi telah memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian serta memeriksa jalur yang dilintasi oleh pelaku sebelum dan sesudah kejadian.
"Saat ini kita sedang melakukan proses penyelidikan dengan mengumpulkan petunjuk maupun bukti-bukti, keterangan saksi-saksi yang ada di TKP, melakukan penelusuran terhadap CCTV yang ada di sekitar TKP terkait dengan kedatangan pelaku dan juga lintasan jalur yang digunakan pelaku," jelasnya.
Lebih lanjut, Syahduddi mengungkapkan, berdasarkan hasil visum, korban tewas karena luka tusuk di bagian belakang kanan tubuhnya."(Luka tusuk) di bagian belakang, menghadap bagian lambung sisi sebelah kanan," ungkapnya.
Kesaksian Jemaah
Seorang saksi di lokasi, Supriyadi, mengatakan penikaman terjadi tempat wudu Musala Uswatun Hasanah, Pesing Garden, Kebon Jeruk, Jakbar. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (16/5) saat korban hendak salat Subuh di musala.
"Pas waktu azan Subuh, kan kita langsung naik ke atas tuh (lantai atas musala). Saya lagi salat sunah dua rakaat, nggak lama Pak Ustaz teriak dua kali 'maling, maling'. Nggak lama, jemaah pada turun (menuju tempat wudu) lihat si korbannya sudah berdarah-darah," kata Supriyadi.
Dia mengatakan korban ditusuk pada punggung bagian kanan. Pelaku langsung kabur setelah menusuk korban.
"Katanya sih ditusuknya di belakang. Tapi pas ditusuknya saya nggak lihat karena kan kejadiannya itu di tempat wudu, itu kan gelap. Kita kan salatnya di atas, jadi kita nggak ada yang tahu. Tahunya pas korban sudah berdarah saja," ujar Supriyadi.
No comments:
Post a Comment