POLTEKKES KEMENKES DENPASAR MELAKSANAKAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA REMAJA DI SMP/SMA KEROBOKAN BADUNG. - Warta Global Nasional

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Top Ads

Klik

More News

logoblog

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR MELAKSANAKAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA REMAJA DI SMP/SMA KEROBOKAN BADUNG.

Thursday, September 12, 2024


Oleh 

Dr. Agus Sri Lestari,S.Kp.Ns.M.Erg dan Dr. I Wayan Suardana,S.Kep.Ns.M.Kep.


Kasus Tekanan darah tinggi saat ini menempati posisi tertinggi angka kesakitan di Indonesia. Prevalensi Hipertensi di Indonesia dan Bali secara khusus menempati posisi penyakit tidak menular terbanyak dari semua kasus yang ada. Tingginya angka hipertensi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pola hidup yang kurang sehat dan penatalaksanaan hipertensi yang tidak benar oleh penderita yang sudah didiagnosis hipertensi. Hipertensi dengan berbagai komplikasinya seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal dengan jenis neuropati memerlukan biaya yang sangat besar dalam penanganannya. Selain itu penyebab menurunnya kualitas hidup penderita dan keluarganya. 


Saat ini hipertensi tidak saja menimpa orang dewasa dan lansia. Hipertensi sudah banyak ditemukan pada anak-anak dan orang muda, karena buruknya gaya hidup seperti kurangnya gerak, soft drink dan junk food. Kebiasaan yang kurang suka makan sayur, buah dan rendahnya aktifitas pada remaja menjadi pemicu makin banyaknya remaja yang menderita hipertensi.  Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada penduduk termasuk remaja yang kurang optimal dapat menjadi pemicu berbagai penyakit menular maupun tidak menular termasuk hipetensi. Saat ini komplikasi hipertensi yang sudah banyak ditemukan pada anak dan remaja adalah gagal ginjal. Tingginya kasus gagal ginjal pada anak dan remaja tidak lepas dari ketidak tahuan adanya masalah hipertensi sehingga gagal diantasipasi dan ditangani sehingga meningkatkan kasus gagal ginjal pada anak dan remaja. 


Untuk meningkatkan pengenalan remaja terkait hipertensi pada remaja dan melakukan pencegahan hipertensi dimasa yang akan datang, maka perlu dilakukan upaya edukasi secara dini. Edukasi terkait hipertensi pada remaja sangat penting dilakukan secara dini sehingga kewaspadaan terhadap hipertensi, dan komplikasinya bisa dipahami sejak dini. Untuk mengantisipasi hal tersebut Poltekkes Kemenkes Denpasar melalui kegiatan pengabmas yang dilakukan oleh Dr. Agus Sri Lestari,S.Kep.Ns,M.Erg dan Dr. I Wayan Suardana,S.Kep.Ns.M.Kep dan beberapa orang mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat di SMA dan SMA Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Utara sejak tanggal 30 Agustus 2024. Dari hasil pengabmas ditemukan bawasanya pengetahuan remaja tentang hipertensi masih banyak yang berada pada kisaran kurang dan cukup. Selain itu masih cukup banyak remaja yang memiliki risiko menderita hipertensi karena perilaku makan yang kurang sayur, jarang makan buah, banyak makan junk food dan banyak mengkonsumsi soft drink, merokok , kurang olahraga dan konsumsi alcohol. 


Dari hasil edukasi yang dilakukan remaja sudah mulai menyadari adanya perilaku yang kurang sehat yang berisiko, yang perlu diperbaiki sehingga risiko hipertensi mereka bisa dicegah. Dengan adanya peningkatan kesadaran tersebut diharapkan akan menjadi model yang baik dalam meningkatkan upaya pencegahan PTM khususnya Hipertensi.


No comments:

Post a Comment