PENGABDIAN MASYARAKAT
PELATIHAN KADER
KESEHATAN DALAM PENGEMBANGAN AKUPRESUR MANDIRI
UNTUK PENDERITA DIABETES MELITUS
Di Desa Lodtunduh
Kabupaten Gianyar
Oleh:
1. I Made Sukarja,S.Kep.,Ns.,M.Kep,
2. Ns. I Wayan Sukawana,S.Kep.,M.Pd,
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar
Prevalensi DM di Indonesia cendrung mengalami peningkatan. Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) memperlihatkan peningkatan angka prevalensi
Diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% pada tahun 2013 kemudian meningkat menjadi 8,5% pada tahun 2018. Mengacu pada jumlah penduduk
Indonesia, maka estimasi jumlah penderita DM di Indonesia mencapai lebih dari
16 juta orang. Jumlah tersebut mengakibatkan
Indonesia menempati peringkat keenam penyandang DM terbanyak di dunia
setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko 3. Kasus DM di Bali menempati urutan ke Sembilan dari 10 kasus terbanyak
yang berobat jalan. Lebih mengkhawatirkan bahwa kasus DM menempati urutan
pertama dari 10 besar penyakit pada Pasien Rawat Jalan dari seluruh RSU di
Kabupaten Gianyar tahun 2016.
Disamping tingginya jumlah kasus, DM menjadi ancaman
utama bagi masalah kesehatan akibat komplikasi yang ditimbulkannya. WHO
melaporkan bahwa DM telah menjadi penyebab utama kebutaan, gagal ginjal,
serangan jantung, stroke, dan amputasi pada tungkai bawah. Dilaporkan bahwa 1,5
juta kematian di dunia pada tahun 2012 diakibatkan oleh DM. Tahun 2016, DM
mejadi penyebab utama ketujuh kematian di dunia. Diperkirakan 43% kematian usia
kurang dari 70 tahun disebabkan oleh DM beserta komplikasinya.
Berbagai masalah yang timbul pada DM sebagai akibat tidak terkendalinya DM tersebut. Perkeni menguraikan bahwa target pencapaian kontrol glikemik masih belum tercapai secara memuaskan. Diperkirakan hanya dua pertiga dari penderita DM yang terdiagnosis menjalani pengobatan, baik non farmakologis maupun farmakologis. Dari yang menjalani pengobatan tersebut hanya sepertiganya saja yang terkendali dengan baik. Rendahnya pencapaian target pengendalian DM di Indonesia diakibatkan kronisitas dan progresivitas penyakitnya. Penanganan yang ada belum sepenuhnya mampu mengmbalikan fungsi pankreas sebagai organ penghasil insulin. Pengembalian fungsi pankreas dapat dilakukan dengan melakukan akuresure pada titik tertentu pada tubuh. Upaya untuk meningkatkan kemampuan kader kesehatan melakukan akupresur, Tim Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar I Made Sukarja, I Wayan Sukawana dan I Made Mertha melaksanakan pengabdian masyarakat “Pelatihan Kader Kesehatan melakukan akupresur secara mandiri” Kegiatan pengabmas dilaksanakan di Desa Lodtunduh Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar mulai bulan Julil sampai dengan Nopember 2024. Kegiatan pengadian masyarakat tersebut dibuka oleh Perbekel Desa Lodtunduh, dan dihadiri oleh Para Kelihan Dinas, pengurus Desa dan Kader Kesehatan di lingkungan Desa Lodtunduh.
Desa
lodtunduh adalah sebuah desa di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. Desa
Lodtunduh terdiri dari 11 banjar, yaitu: Abiansemal, Apuh, Gelogor, Kelingkung,
Kerta Wangsa, Lodsema, Mawang Kaja, Mawang Kelod, Silungan, Tengah, dan
Abiansemal Kaja Kauh. Jumlah penduduk di Desa Lodtunduh sebanyak 7.569 orang
yang terbagi atas 3.794 berjenis kelamin laki-laki dan 3.775 orang berjenis
kelamin perempuan. Masing-masing banjar di desa Lodtunduh melaksanakan Posyandu
secara rutin. Tiap banjar memiliki 5 kader kesehatan yang bertugas untuk
melaksanakan posyandu dan pendampingan terhadap masyarakat yang mengalami
masalah kesehatan. Di Desa Lodtunduh terdapat satu Puskesmas Pembantu yang
bertugas sebagai pintu terdepan dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Dengan
kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan para kader kesehatan mampu
menularkan teknik akupresur kepada para penderita diabetes melitus pada saat
kegiatan senam lansia, yoga bersama yang melibatkan masyarakat sekitar.
No comments:
Post a Comment