TRADISI SUNGKEMAN DI HARI RAYA IDUL FITRI - Warta Global Indonesia

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Top Ads

Klik

More News

logoblog

TRADISI SUNGKEMAN DI HARI RAYA IDUL FITRI

Monday, March 31, 2025


SUKOHARJO, WARTA GLOBAL – Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu tradisi yang masih lestari di berbagai daerah di Indonesia adalah sungkeman, sebuah bentuk penghormatan dan permohonan maaf kepada orang tua serta sesepuh keluarga.
Sungkeman dilakukan dengan penuh khidmat, di mana anak atau anggota keluarga yang lebih muda bersimpuh di hadapan orang tua, mencium tangan mereka, serta mengungkapkan rasa hormat dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang mungkin telah diperbuat selama setahun terakhir. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai luhur dalam budaya Indonesia, seperti tata krama, hormat kepada yang lebih tua, serta pentingnya menjaga hubungan keluarga.

Menurut mbah karsih 80th, seorang sesepuh di kampung bulurejo, "Sungkeman bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga bentuk nyata dari penghormatan dan penguatan ikatan keluarga. Melalui tradisi ini, hubungan antaranggota keluarga menjadi lebih erat dan harmonis."

Selain dilakukan dalam lingkup keluarga inti, sungkeman juga sering dilakukan kepada tokoh masyarakat, ulama, serta orang-orang yang dihormati dalam lingkungan sekitar. Dengan demikian, tradisi ini juga berperan dalam memperkuat hubungan sosial dalam komunitas.

Di era modern ini, meskipun banyak tradisi yang mulai luntur akibat perkembangan zaman, sungkeman tetap menjadi salah satu tradisi yang bertahan. Bahkan, di beberapa keluarga yang berjauhan secara geografis, sungkeman dilakukan secara virtual melalui panggilan video sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan zaman.

Hari Raya Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk mempererat hubungan dengan keluarga dan sesama. Melalui sungkeman, kita tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan, saling memaafkan, dan kasih sayang.

Redaksi Vi

No comments:

Post a Comment